Kemampuan
membaca ekspresi non verbal berupa gerak-gerik tubuh atau bahasa tubuh,
ternyata penting bagi kelancaran bisnis.
Negosiasi Melalui Ekspresi |
Hati-hati
terhadap tubuh Anda sendiri. Gerak-gerik tubuh manusia ternyata bisa mengungkapkan
“apa dan bagaimana” di balik pribadi orang tersebut. Tubuh bisa menceritakan
apakah orang sedang marah, sedih, bingung, atau sedang berbohong.
Allan Pease dalam bukunya yang popular Body Language mengatakan, hanya dalam
waktu empat menit seseorang sudah dapat mengambil kesimpulan terhadap
kepribadian lawan bicaranya melalui kata-kata yang digunakan, intonasinya,
serta ekspresi dari bahasa tubuhnya.
Dari
tiga hal di atas, ternyata bahasa tubuh menjadi faktor penentu. Perannya bisa
menapai 60 sampai 80 persen. Sedangkan intonasi, 20 sampai 40 persen. Lucunya,
orang kadang tak peduli kesimpulan yang diambil benar atau tidak, isyarat tubuh
yang ditangkapnya telah mempengaruhi dalam menilai untuk mengambil keputusan
terhadap lawan bicaranya.
Kenapa
bahasa non verbal itu menjadi penting? “Anda bisa berbohong dengan kata-kata,
tapi tidak dengan gerak-gerik tubuh,” tulis Pease. Mulut memang bisa berkata
seperti apa yang diinginkan, tapi tubuh akan mengekspresikan apa yang
dirasakan.
Body Language |
Menurut
Pease, ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk bisa menangkap isyarat bahasa
tubuh seseorang. Pertama, gerakan anggota tubuhnya. “Jika ia berbicara sambil
menggosok hidung, mengucek mata, atau mengusap pipi, biasanya ia sedang
berbohong, “katanya. Kedua, sinyal yang diekspresikan dari bentuk tubuh
seseorang, apakah tubuhnya gemuk atau kurus, tinggi atau pendek, botak atau
berjenggot. Orang botak misalnya, bisa mengesankan bahwa dia seorang yang
pintar.
Yang
ketiga adalah penampilan orang tersebut. Bagaimana dia mengambil jarak ketika
berbicara, termasuk di sini caranya menghirup minuman, atau sikap duduknya.
Orang yang duduk menyilangkan kaki dan menyilangkan tangan di dadanya
menyiratkan pribadi tertutup atau sedang membangun benteng untuk membela diri.
Tentu saja setiap bangsa memiliki ungkapan bahasa tubuh yang berbeda. Namun
demikian, Pease menemukan hamper setiap bangsa di dunia memiliki tiga ciri
bahasa tubuh untuk memulai komunikasi: anggukan kepala yang ramah, tatapan mata
yang agak merendah sambil menyentuh bagian tubuh yang letaknya ada di atas
sikut.
Pengetahuan
bahasa tubuh ini, menurut Pease, sangat penting buat mereka yang bekerja pada
dunia komunikasi. Termasuk di sini staf pemasaran, humas, diplomat, pengusaha,
juga wartawan. “Dengan mengenali bahasa tubuh, Anda bisa mengendalikan suasana
hingga tujuan bisnis Anda lancar, “jelas Pease dalam satu seminarnya di Jakarta
beberpa waktu yang lalu.
Tapi,
repotnya, kalau mereka sama-sama sudah pintar menerjemahkan bahasa tubuh ketika
berhadap-hadapan, sulit baginya untuk mengenali mana bahasa tubuh yang asli dan
mana yang sudah dimanipulasi. Nah… dalam hal ini Anda pun musti tetap
berhati-hati.
(970104)