Saturday, January 4, 1997

Negosiasi Melalui Ekspresi


Kemampuan membaca ekspresi non verbal berupa gerak-gerik tubuh atau bahasa tubuh, ternyata penting bagi kelancaran bisnis.
Negosiasi Melalui Ekspresi
                Hati-hati terhadap tubuh Anda sendiri. Gerak-gerik tubuh manusia ternyata bisa mengungkapkan “apa dan bagaimana” di balik pribadi orang tersebut. Tubuh bisa menceritakan apakah orang sedang marah, sedih, bingung, atau sedang berbohong.
                Allan Pease dalam bukunya yang popular Body Language mengatakan, hanya dalam waktu empat menit seseorang sudah dapat mengambil kesimpulan terhadap kepribadian lawan bicaranya melalui kata-kata yang digunakan, intonasinya, serta ekspresi dari bahasa tubuhnya.
                Dari tiga hal di atas, ternyata bahasa tubuh menjadi faktor penentu. Perannya bisa menapai 60 sampai 80 persen. Sedangkan intonasi, 20 sampai 40 persen. Lucunya, orang kadang tak peduli kesimpulan yang diambil benar atau tidak, isyarat tubuh yang ditangkapnya telah mempengaruhi dalam menilai untuk mengambil keputusan terhadap lawan bicaranya.
                Kenapa bahasa non verbal itu menjadi penting? “Anda bisa berbohong dengan kata-kata, tapi tidak dengan gerak-gerik tubuh,” tulis Pease. Mulut memang bisa berkata seperti apa yang diinginkan, tapi tubuh akan mengekspresikan apa yang dirasakan.
Body Language
                 Menurut Pease, ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk bisa menangkap isyarat bahasa tubuh seseorang. Pertama, gerakan anggota tubuhnya. “Jika ia berbicara sambil menggosok hidung, mengucek mata, atau mengusap pipi, biasanya ia sedang berbohong, “katanya. Kedua, sinyal yang diekspresikan dari bentuk tubuh seseorang, apakah tubuhnya gemuk atau kurus, tinggi atau pendek, botak atau berjenggot. Orang botak misalnya, bisa mengesankan bahwa dia seorang yang pintar.
                Yang ketiga adalah penampilan orang tersebut. Bagaimana dia mengambil jarak ketika berbicara, termasuk di sini caranya menghirup minuman, atau sikap duduknya. Orang yang duduk menyilangkan kaki dan menyilangkan tangan di dadanya menyiratkan pribadi tertutup atau sedang membangun benteng untuk membela diri. Tentu saja setiap bangsa memiliki ungkapan bahasa tubuh yang berbeda. Namun demikian, Pease menemukan hamper setiap bangsa di dunia memiliki tiga ciri bahasa tubuh untuk memulai komunikasi: anggukan kepala yang ramah, tatapan mata yang agak merendah sambil menyentuh bagian tubuh yang letaknya ada di atas sikut.
                Pengetahuan bahasa tubuh ini, menurut Pease, sangat penting buat mereka yang bekerja pada dunia komunikasi. Termasuk di sini staf pemasaran, humas, diplomat, pengusaha, juga wartawan. “Dengan mengenali bahasa tubuh, Anda bisa mengendalikan suasana hingga tujuan bisnis Anda lancar, “jelas Pease dalam satu seminarnya di Jakarta beberpa waktu yang lalu.
                Tapi, repotnya, kalau mereka sama-sama sudah pintar menerjemahkan bahasa tubuh ketika berhadap-hadapan, sulit baginya untuk mengenali mana bahasa tubuh yang asli dan mana yang sudah dimanipulasi. Nah… dalam hal ini Anda pun musti tetap berhati-hati.

(970104)