Wednesday, April 17, 2013

6 Langkah Miliki Pernikahan Harmonis

 
Wanita dikenal sering mendominasi para suami, tetapi dengan omelan terus-menerus kepada suami akan membuat dampak negatif pada kelanjutan hubungan perkawinan. Renungkan kembali semua peristiwa, argumen dan diskusi yang memicu pertengkaran. Jika Anda ingin hidup harmonis tanpa pertengkaran dengan suami, berikut enam cara untuk meminimalkan pertengkaran seperti yang dikutip dari Mag For Women.

1. Belajar Mendengarkan
Jika ingin mengurangi perkelahian dengan suami Anda, cobalah belajar mendengarkan apa yang sebenarnya suami ingin sampaikan. Anda harus memberikan kesempatan padanya untuk berbicara agar tahu apa saja yang suami inginkan, dan dengarkanlah apa yang suami Anda coba bicarakan. Buatlah komunikasi dua arah yang efektif.

2. Mengurus Kebutuhan & Keinginannya
Sebagai seorang istri, Anda tidak boleh selalu berharap bahwa suami harus memenuhi semua kebutuhan Anda. Tetapi juga harus peduli terhadap keinginan suami dan mengurus kebutuhan yang diperlukannya. Untuk mengurangi tingkat pertengkaran, tunjukkan kepedulian Anda padanya.

3. Miliki Kepercayaan yang Kuat
Jika Anda sering meragukan pasangan, maka ia bisa menjadi frustrasi dan memicu pertengkaran. Sebagai seorang istri, sebaiknya kita memiliki kepercayaan yang kuat terhadap suami dengan cara tidak melawan dan ragu terhadapnya. Dengan begitu, ia pun akan percaya dan mendukung Anda.

4. Jangan Banyak Menuntut
Suami akan sangat sadar tentang adanya keinginan-keinginan Anda dan selalu mencoba untuk memenuhinya. Tapi jika Anda selalu menuntut lebih dan memberi omelan tentang keinginan Anda tersebut, maka hal ini akan membuatnya merasa jengkel dan kesal.

5. Menerima Kesalahan
Cobalah untuk menerima kesalahan yang dilakukannya dan bukan menjadi bahan pertengkaran. Tinggalkan ego Anda dan perbaiki pertengkaran dengan baik.

6. Kontrol Emosi
Jika terjadi adu argumen dengan suami dan Anda tidak bisa mengontrol emosi, ambil napas panjang, dan cari udara segar beberapa waktu. Mulai menganalisis situasi dan sumber masalah, lalu sadari kesalahan Anda. Jika sudah tenang, temui kembali suami Anda dan mulai dibicarakan baik-baik.

(rma/rma/wl)

No comments:

Post a Comment