Thursday, April 25, 2013

Fake You!

Fake You
“Fake Girls - Fake Hair, Fake Nails, Fake Lips, Fake
Boobs, Fake Eye Lashes And They Wonder Why They
Can't Find A Real Man.”
–Unknown-


Wanita itu berdandan bukan untuk menyenangkan pria. Namun untuk menyenangkan wanita lainnya. Sebagai seorang perempuan tentu saya suka berdandan, memakai dress keluaran desainer terbaru, sepatu hak tinggi dan memiliki ‘the-it-bag’ terbaru.
Tentu saya senang apabila saya terlihat cantik waktu melangkah keluar dari salon.
Dan saya memiliki banyak teman yang serupa bahkan beberapa diantara mereka terang-terangan mengatakan bahwa hidungnya hasil ‘reparasi’ dokter anu, payudara hasil ‘reparasi’ dokter anu dan masih banyak lagi.
Tidak pernah ada kata puas dalam agenda kami.
Ibarat kalau sudah sampai di stage ‘A’ kami mau lanjut ke stage B, C, D terus sampai puas (atau sampai bokek tepatnya-red).
Apakah kami tidak berhak untuk mendapatkan cinta sejati dari seorang pria yang mencintai kami apa adanya?
Tentu saja kami berhak. Tampil cantik adalah bagian dari usaha kami dalam mendapatkannya.
Yang jawab ‘Nggak’ itu biasanya sih karena sirik aja, hehehe.....

Bagi kaum Adam, jangan terlalu ge-er dan lantas berpikir bahwa kaum Hawa berdandan untuk menyenangkan mereka.
Tentu tidak! Tahukah Anda bahwa sebenarnya; ‘wanita itu berdandan untuk wanita lainnya.’
“Terkadang pujian dari sesama wanita akan betapa cantiknya kami setelah melakukan operasi payudara malah terasa lebih menyenangkan daripada pujian suami,” ucap salah satu teman saya, sebut saja Dewi. 

Ketika ditanya rahasia ‘apa yang membuatnya awet muda’ maka ia akan menjawab dengan simpel : “Rahasianya? Disayang suami dong....,” dengan senyum bangga. Tentu semua tahu bahwa rahasianya adalah botox, jadi semestinya yang nanya-lah yang harus tahu diri.
“Aih bagusnya kulitnya, pakai bedak apa?” tanya Cindy ke Dewi (yang sebenarnya sudah tahu kalau bedak Dewi ini harganya belasan juta rupiah). Dewi menjawab “Ah masa sih? Cuma pakai bedak bayi saja....,” jawabnya. Saya lantas berpikir ‘bayi macam apa yang bedakan sampe kayak gitu?!’ tapi tentunya itu semacam pembicaraan di antara sesama perempuan.

Seorang perancang busana ternama pernah berpesan pada saya, “Berhati-hatilah pada teman-teman perempuan, pada awalnya mereka akan memuji dan pada akhirnya diam-diam merasa iri.” Dalam hati saya rasakan ada benarnya juga. Maka itu teman itu baiknya layaknya tas, sedikit saja tetapi asli daripada banyak tapi palsu.

The Digital Botox
Suatu hari ada seorang ‘frenemy’ menyapa saya via Twitter. Katanya “Dear @, avatar kamu bagus. Hasil photoshop ya?” tanyanya mantap (jadi dipuji dulu baru dipukul – mungkin istilahnya demikian ya). Lalu saya jawab : “Tentu saja!” dengan bangga.

Well, foto kita di avatar Twitter, BBM, Facebook atau hal lainnya adalah bentuk image. Tidak mungkin saya pajang foto saya yang sedang cuci piring atau mengepel lantai di situ kecuali saya sudah gila.

Saya selalu bilang pada orang-orang bahwa, “Wajah yang di avatar dibandingkan dengan wajah asli orang itu yah diskon 30% lah...” dengan demikian kita tidak akan kecewa kalau orang yang kita temui di ‘real-life’ tidak sesuai dengan foto aslinya.


Fake It Until You Make It
Saya akui, terkadang sebagai wanita saya suka sungkan terhadap pandangan orang; bagaimana kalau tidak punya tas branded, bagaimana kalau ketahuan terpaksa harus naik ojek, dan sebagainya.
Namun setelah sekian lama, saya benar-benar tersadar bahwa .... hey ternyata nggak ada yang peduli juga.
Toh pertemanan tidak berdasar atas tas yang dipakai atau mobil mewah di garasi.

Jadi pada suatu titik saya berhenti dan berpikir; biarlah mereka yang tidak mau berteman sama saya karena saya tidak punya Birkin pergi saja yang tersisa itulah yang benar-benar suka berteman dengan saya.

Bahwa ternyata mereka masih mau berteman dengan saya, mungkin karena di jaman sekarang  memang masih ada orang-orang yang tulus.


It Tooks A Lot of Make-Up to Look Natural
Bagi wanita, bahkan penampilan yang natural pun masih tetap membutuhkan make-up. Karena pada dasarnya setiap orang ingin tampil baik di mata pasangan maupun bagi lingkungan sekitarnya. Wanita bisa mengupgrade penampilan dari berbagai aspek kecantikan maupun ‘upgrade’ otak atau sampai ke hal yang paling simple seperti gaya berpakaian.

Namun ada satu hal yang tetap tidak bisa di-photoshop yaitu kepribadian.

Kepribadian, apabila memang buruk suatu saat juga pasti akan kelihatan juga aslinya.
Semoga kita semua tidak termasuk dalam golongan kepribadian yang perlu di-photoshop ya.
Jadi kesimpulannya, apabila ingin mendapat cinta sejati ya jangan palsu juga dong? (bulu matanya, rambutnya, payudaranya, dan lain-lainnya).

Well, dibalik semua itu kan ada kepribadian yang tidak bisa di-photoshop. Lihat saja kepribadiannya, hehe...

Yang jelas, saya, kamu, Anda semua, berhak mendapatkan real love dari real person yang akan menerima kita apa adanya. Bukan begitu?
Good luck in love and life!

(cdv)

No comments:

Post a Comment